LP dan ASKEP Marasmus

Malam sobat Leonarsis jumpa lagi, malam hari ini saya mau berbagi materi tentang Marasmus. saya kira tak banyak orang yang mengerti. Marasmus itu sendiri timbul akibat kekurangan energi (kalori) sedangkan kebuthan protein relatif cukup. Untuk lebih lanjut lihat artikel dibawah ini.

MARASMUS

I.      PENGERTIAN

Marasmus timbul akibat kekurangan energi (kalori) sedangkan kebuthan protein relatif cukup (Ngastiyah, 183). Marasmus adalah suatu bentuk kekurangan kalori dan protein dalam taraf berat, yang biasanya terjadi pada tiga tahun pertama kehidupan (Kesehatan Anak di Daerah Tropis, 1994 : 58). Dalam Ilmu Kesehatan Anak, 1992 : 334. marasmus adalah keadaan dimana kalori rendah sekali, protein rendah semua zat kurang. Dalam Kapita Selekta Pediatri, 1991 : 106, marasmus adalah suatu bentuk mal gizi protein energi karena kelaparan.

II.    ETIOLOGI

1)  Pemasukan kalori yang tidak mencukupi, sebagai akibat kekurangan dalam susunan makanan, kebiasaan-kebiasaan makan yang tidak layak, seperti terdapat pada hubungan orang tua – anak yang terganggu atau sebagai akibat kelainan metabolisme atau informasi bawaan
2)  Kegagalan memberikan makanan tambahan, dapat terjadi pada anak yang hanya mendapat ASI secara berkepanjangan. Setelah 6 bulan dibutuhkan makananlain sebagai tambahan ASI.
3)  Penyakit infeksi misalnya pada sel pencernaan (misal, cacingan)
4)  Kegagalan menyusui, karena ibu meninggal, pembuangan, pengasingan. Kegagaln menyusui yang sebenarnya (tidak mampu membeli susu dan tidak tahu cara membuat makanan sesuai dosisnya).
5) Kelaparan karena pengobatan, dapat terjadi karena masa puasa yang terlalu lama pada anak yang menderita diare.

I.       TANDA DAN GEJALA

a.      Selalu ada
1)     Gangguan perkembangan, yang ditunjukkan dengan berat badan yang sangat rendah bila dibandingkan anak seusianya.
2)     Hilangnya lemak di otot dan bawah kulit, karena makanan kurang mengandung kalori dan protein. Pada kasus yang berat, maka akan menjadi “seperti orang tua”.
3)     Anak cengeng, rewel dan tidak bergairah
4)     Vena superficialis mencolok
5)     Mata besar dan dalam
6)     Akral dingin
7)     Suhu badan dibawah normal
8)     Danyut nadi lambat
9)     Perut cekung
b.     Kadang-kadang ada
1)     Mencret, seringkali karena menderita diare yang infektif
2)     Perubahan rambut seperti pada kwashiorkor, hanya saja biasanya kurang jelas.
3)     Dehidrasi karena diare yang infektif

II.     KOMPLIKASI

            Penyakit yang sering dijumpai adalah enteristis, infestasi cacing tuberkulosis, defisiensi vitamin A.

III.   PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Penghancuran jaringan pada defisiensi kalori tidak saja membantu memenuhi kebutuhan energi, tetapi juga memungkinkan sintesis glukosa dan metabolit esensial lainnya, seperti berbagai asam amino yang normal, sehingga hati masih dapat membentuk cukup albumin.
IV.    PENATALAKSANAAN
-        Jika anak menyusu, teruskan pemberian ASI dan berikan setengah jam sekali
-        Lakukan rehidrasi IV (infus) dengan cairan RL /glukosa 5 % dan NaCl, dengan perbandingan 1 : 1 ® Kolaborasi
-        Lakukan pemulihan gangguan keseimbangan elektrolit
-        Lakukan penanggulangan kekurangan zat gizi mikro. Berikan tambahan multivitamin, vitamin B Complex dan asam folat 1 mg/hari ( 5 mg pada hari pertama). Bila BB mulai naik berikan zat besi dan vitamin A
-        Berikan makanan yang banyak mengandung energi dan nutrisi
         Penatalaksanaan
         Jangka panjang
         Berhubungan dengan berbagai kegiatan luas, seperti :
1.     Perbaikan penyadiaan makanan di suatu negara (khususnya makanan protein hewani : susu, ikan, daging dan tumbuhan yang kaya protein seperti kacang-kacangan).
2.     Memperbaiki keadaan ekonomi negara
3.     Perbikan tingkat pendidikan, sehingga para orang tua (khususnya ibu) mengerti pentingnya makanan bergizi bagi anaknya
4.     Perbaikan sarana pelayanan kesehatan

          Jangka menengah
a.      Pendidikan kesehatan. Dengan mendidik seluruh lapisan masyarakat, khususnya orang tua untuk menggunakan sebaik-baiknya bahan makanan yang tersedia. Untuk memanfaatkan fasilitas klinik kesejahteraan anak yang ada, dan untuk menanam tanaman yang banyak mengandung protein
b.     Pemberian makanan tambahan untuk bayi. Untuk ini dapat digunakan protein hewani (misalnya DPS, tepung ikan, tepung daging, atau berbagai makanan setempat yang mengandung protein)

PENANGGULANGAN KEPERAWATAN SECARA UMUM
a.      Kegiatan langsung
Yang dimaksud dengan kegiatan langsung adalah kegiatan mengatasi KEP pada balita (anak) dalam jangka pendek yang ditujukan untuk mengatasi penyebab langsung terjadinya KEP  :

    1. Program makanan tambahan (PMT) balita
-        PMT balita adalah program intervensi bagi balita yang menderita KEP, yang ditujukan untuk mencukupi kebuthan zat gizi balita agar meningkat status gizinya sampai mencapai gizi baik (pita hijau pada KMS balita)
-        PMT balita untuk KEP ringan dapat dilaksanakan oleh ibu balita di rumah, pengasuh balita di rumah ibu asuh, oleh kader terlatih (PKK) di rumah kader /POSYANDU. PMT sedang dan berat dilaksanakan oleh tenaga kesehatan di tempat rujukan (PUSKESMAS, RSUD).

    1. Pemeriksaan dan Pengobatan Penyakit
-        Pemeriksaan dan pengobatan dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan adanya penyakit penyerta guna diobati, sehingga keperawatan tidak menjadi bertambah parah.
-        Pemeriksaan dan pengobatan dilakukan oleh petugas kesehatan di PUSKESMAS atau bidan desa.
-        Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui gejala penyakit yang biasa diderita oleh penderita KEP

    1. Asuhan keperawatan
-        Askep dimaksudkan unutk memberikan bimbingan kepada keluarga balita KEP agar mampu merawat balita KEP sehingga dapat mencapai status gizi baik.
-        Askep dilakukan melalui kunjungan rumah, oleh petugas PUSKESMAS / bidan desa
-        Dalam kunjungan rumah disertakan penyuluhan kesehatan tentang KEP, gizi anak, cara mengolah makanan dan perawatan anak dengan KEP.
    1. Paket Pertolongan Gizi
-        Pemberian zat besi
Dosis pencegahan :
Usia 6 – 12 bln : ½ sendok takar (2,5 ml)/hari ; selama 60 hari.
Usia 12 – 60 bln : 1 sendok takar (5 ml)/hari, selama 60 hari
Dosis pengobatan :
Usia 6 – 12 bln : 3x½ sendok takar (2,5 ml)/hari, selama 60 hari
Usia 12 – 60 bln : 3 x 1 sendok takar (5 ml)/hri, selama 60 hari
Satu sendok takar (5 ml) sirup besi mengandung 30 gr zat besi.
-        Pemberian kapsul minyak beryodium
a.      Pemberian minyak kapsul beryodium dengan dosis tinggi (200 mg yaodium) untuk menanggulangi GAKS, yang bisa mengganggu tumbang anak.
b.     Dosis yang diberikan :
Bayi 0 – 1 tahun : 100 mg (1/2 kapsul)
Anak balita 1 – 5 tahun : 200 mg (1 kapsul)
b.     Kegiatan tidak langsung
Kegiatan tidak langsung adalah kegiatan yang ditujuakn kepada penyebab tidak langsung atau mendasar, dengan tujuan menunjang kegiatan langsung. Kegiatan ini merupakan kegiatan jangka panjang yang diharapkan dapat mengatasi masalah KEP lebih tuntas dan lestari.
    1. Penyuluhan gizi
    2. Usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS)
UPPKS merupakan suatu upaya pembangunan keluarga sejahtera dalam rangka penanggulangan kemiskinan berupa pemberdayaan keluarag untuk mengentaskan diri dari keterbelakangan sosial dan ekonominya
    1. Pemanfaatan pekarangan
Demikian yang bisa saya sampaikan kali ini untuk kurang lebihnya saya minta maaf, tunggu materi-materi selanjutnya.

0 Response to "LP dan ASKEP Marasmus"

Post a Comment